Muhasabah Tingkatkan Kualitas Diri
Muhasabah itu apa sih?
Biasanya kita merekap ulang kejadian dalam hidup, baik peristiwa menyenangkan, menyedihkan, mengharukan dan nano nano itu setiap beberapa waktu berjalan. Bisa sebulan, setahun, atau sehari.
Merekap biasanya hanya mengumpulkan, mengklasifikasikannya baru nanti dievaluasi. Nah, evaluasi ini yang namanya Muhasabah. Muhasabah adalah nama lain dari instrospeksi atau evaluasi. Apa saja yang harus dievaluasi? bagaimana caranya? Dan gunanya apa sih muhasabah itu?
Kuy, kita bahas bersama. Silakan dikoreksi jika menemukan kesalahan ya manteman.
Manfaat Muhasabah
Bermuhasabah sama dengan mengintrospeksi atau mengevaluasi diri. Apa saja yang harus dievaluasi? Tentu banyak sekali. Kita bisa memetakannya mulai dari amalan, sikap dan juga niat kita. Dari sana bisa bercabang lagi, amalan rutin, amalan sunnah, sikap terhadap orang tua, anak-anak, pasangan, keluarga dan teman. Niat untuk beribadah, sedekah, muamalah dan lain-lain.
Muhasabah adalah cara paling jitu seseorang untuk mengetahui kadar keimanan dalam dirinya. Dengan menimbang semua perbuatan yang dilakukan, baik dan buruknya, dampaknya terhadap orang lain dan diri sendiri. Kita bisa tahu di level mana keimanan kita berada. Derajat keimanan tertinggi seseorang ketika sudah merasakan lezatnya iman. Berbuat kebaikan dengan serta merta tanpa berpikir lagi, ikhlas melakukan sesuatu tanpa pamrih, tidak mengharapkan imbalan.
Baca juga : Rajin Berusaha Menuju Sejahtera
Muhasabah juga berarti mengenang ke belakang bagaimana sikap kita terhadap orang lain, apakah sudah santun atau belum. Jumawa atau sederhana. Menimbulkan hasad orang lain atau tidak. Me-review apa yang sudah kita lakukan, bagaimana kita memperlakukan orang lain, bagaimana penerimaan mereka terhadap sikap kita. Kita akan dapat menyimpulkannya sendiri dan mengambil keputusan apakah akan memperbaikinya atau tidak. Yang pasti kita harus lebih baik dari kemarin. Ketika orang lain merasa aman bersama kita, berarti kita sudah di level aman.
Dan terakhir bagaimana dengan niat kita? Apakah sudah murni karena Allah saja kita mengerjakan sesuatu atau karena yang lain?
Selanjutnya dengan bermuhasabah kita dapat memperbaiki dan menambah kualitas ketakwaan kepada Allah swt. Setelah kita memetakan amalan, sikap dan niat kita. Kita bisa mengambil solusi harus bagaimana untuk memperbaikinya jika ada kesalahan. Dan semua dilakukan untuk meng-upgrade keimanan.
Dengan bermuhasabah kita juga dapat mengingat-ingat kembali apa saja rintangan/ujian yang pernah kita hadapi. Bagaimana cara mengatasinya dan apakah kita sudah move on dari ujian tersebut.
Muhasabah juga menjadi sarana untuk kita meningkatkan kesadaran diri, lebih aware lagi terhadap kekurangan dan meminimalisir kesalahan. Tetap semangat.
Baca juga : Mari Bersedekah Raih Keberkahan
Cara Melakukan Muhasabah
• Menilai apakah tindakan yang dilakukan menghasilkan dampak positif atau negatif.
Selama ini kita tidak sadar jika tingkah laku kita bisa saja merugikan orang lain. Menyinggung, membuat tidak nyaman, dan dampak buruk lainnya. Kita harus menengok kembali apa yang salah. Setelahnya bisa diperbaiki kembali agar ke depannya tidak terulang.
Lain halnya jika perbuatan kita membawa kebahagiaan dan kenyamanan orang lain. Akan sangat bahagia jika apa yang kita lakukan bisa menjadikan orang lain merasa aman bersama kita, betah berlama-lama dan ingin selalu berada di dekat kita. MasyaAllah ini harus dipertahankan.
• Menerima saran dan masukan dari orang lain
Salah satu cara bermuhasabah yang efektif adalah dengan menerima saran dan kritik dari orang lain. Tapi tidak semua orang bisa menerima masukan apalagi kritik. Padahal mereka mungkin lebih tahu mana yang sebaiknya dilakukan. Menerima dengan lapang dada saran dan kritik dari orang lain akan menjadikan kita seorang pribadi yang rendah hati, bersemangat dan membawa pengaruh positif pada orang lain.
• Mengevaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan pada semua aspek
Biasanya setelah melakukan cek n ricek ke satu hal kita menganggap semua telah selesai dan semua aspek ok. Padahal mungkin itu hanya satu aspek saja, tidak dengan yang lain. Kita harus menelaah semua prilaku kita berdampak ke semua aspek. Orang lain, keluarga, teman, guru, tetangga dan semua yang pernah berinteraksi dengan kita.
Baca juga : Bersyukur Untuk Bahagia
• Mengevaluasi hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Ini yang paling penting, setelah semua dievaluasi dan solusi telah ditemukan. Dicatat dan akan dilakukan di kesempatan lain. Berjanji berubah menjadi lebih baik. Menjadi pribadi yang humble, menerima kritik dan saran, membuat nyaman orang terdekat.
Tapi kita lupa memperbaiki hubungan dengan Allah. Semua akan sia-sia kawans. Percayalah hubungan sesama manusia akan baik dan lancar jika hubungan dengan Allah juga lancar dan baik. Laksanakan semua kewajiban, banyak beramal, bersedekah, insyaAllah kehidupan kita akan bahagia. Semangaat.
Dalil Muhasabah
Allah swt mengatakan dalam firman-Nya di Surat Al Hasyr:18
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)." (Qs. Al Hasyr : 18)
Juga hadits Nabi,
"Hendaklah kalian menghisab (mengintrospeksi) diri kalian sebelum kalian dihisab (oleh Allah swt)." (HR. At-Tirmidzi-Ahmad).
Jadi setiap kita harus benar-benar tahu apa yang sedang kita lakukan, sudah lakukan dan akan kita rencanakan. Karena kesemuanya itu nanti akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Komentar
Posting Komentar